PD-IPI gelar Halal bihalal dan Seminar bersama Wakil Ketua Umum Ikatan Pustakawan Indonesia
Foto bersama PD-IPI Kalteng bersama Wakil Ketua Umum IPI Pusat
Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah (PD-IPI Kalteng) menggelar Halal bihalal anggota dan PD-IPI Kalteng dan seminar diikuti seluruh Pustakawan di lingkup kota Palangka Raya, Kamis (11/5/2023) di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Palangka Raya. Seminar dengan topik penguatan sumber daya aparatur dalam peningkatan literasi ini menghadirkan narasumber Wakil Ketua Umum Ikatan Pustakawan Indonesia Deni Kurniadi.
Kegiatan yang juga dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalteng, Nunu Andriani, ditujukan juga sebagai ajang silaturahmi sesama Pustakawan.
Ikatan Pustakawan Indoneisa (IPI) merupakan wadah berkumpulnya para pustakawan dan pemerhati perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaan di Indonesia. IPI bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme pustakawan, mengembangkan ilmu pusdokinfo, mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian pustakawan untuk bangsa dan Negara RI
Dalam sambutannya, Nunu menekankan bahwa Perpustakaan dan Pustakawan sangat berperan penting dan menjadi ujung tombak dalam memfasilitasi dan mendukung dalam memenuhi sumber belajar bagi Masyarakat
” Semoga dalam kepengurusan IPI Prov Kalteng periode 2020-2023 ini, kekompakan, kerjasama dan semangat saling membantu dapat terlaksana, terutama dalam mengembangkan jejaring, dan komitmen terhadap profesi pustakawan, agar ke depannya peran IPI semakin nyata dan dirasakan bagi anggotanya” imbuhnya
Seminar Peningkatan Kapasitas Pustakawan
Ketua PD-IPI Kalteng, Yose Hernando dalam sambutannya juga menyampaikan masa kepengurusannya periode 2020-2023 akan berakhir pada september 2023, dan akan dilaksanakan Musyawarah Daerah pada bulan Agustus 2023 dengan agenda pertanggung jawaban pengurus lama dan pemilihan pengurus baru periode 2023-2026.
Dalam materi seminarnya Deni Kurniadi yang merupakan Wakil ketua Umum IPI Mengatakan bahwa Pustakawan memiliki tanggung jawab untuk mengenali, menyediakan dan mengelaborasi sumber-sumber informasi yang diperlukan oleh pemustaka sesuai dengan yang mereka inginkan.
Profesi kepustakawanan dewasa ini, tidak hanya berkutat pada persoalan melek huruf atau minat baca, melainkan juga melek media. Tentu, kini sudah tiba waktunya buat kita mendidik diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat kita untuk menyaring dan mengelola informasi agar relevan dan bermanfaat. Sudah waktunya kita menyebut dengan bangga bahwa profesi pustakawan tidak bisa dikalahkan oleh search engine di situs web mana saja atau media apa saja, kerena kemampuan subtantif pustakawan yang bersifat unik. Keunikan yang akan terus kita eksplorasi dan asah melalui komunitas IPI ini.
“pustakawan harus menjadi mentor, fasilitator, motivator, bahkan menginspirasi untuk mengembangkan imajinasi dan kreatifitas dalam meningkatkan performa perpustakaan” imbuh Deni
Melalui kegiatan ini, diharapkan IPI dapat ikut berperan membantu dan bekerjasama dengan pemerintah untuk menggiatkan literasi, mempercepat meningkatnya minat baca dan memenuhi kebutuhan literatur Masyarakat. (Shofia)
Leave Your Comments