Perpusnas RI dan Dispursip Prov Kalteng Lakukan Kunjungan Sekolah untuk Praktik Membaca Nyaring (Read Aloud)
Guru Praktik Membaca Nyaring di hadapan para siswa
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) bersama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah (Dispursip Prov.Kalteng) melanjutkan upaya peningkatan literasi dengan mengunjungi Sekolah Sahabat Alam pada Jumat, 30 September 2024. Kunjungan ini ditujukan untuk melakukan Praktik Membaca Nyaring yang merupakan tindak lanjut dari Pelatihan Membaca Nyaring yang telah dilakukan sehari sebelumnya.
Dalam kegiatan kali ini, Guru menerapkan teknik membaca nyaring yang telah diajarkan dalam pelatihan, dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman dan keterampilan peserta dalam membaca dengan ekspresi. Kegiatan ini melibatkan pembacaan buku yang dipilih dengan cermat dan diikuti dengan diskusi serta aktivitas interaktif untuk memastikan keterlibatan penuh siswa.
Acara yang berlangsung sejak pagi ini dimulai dengan sambutan hangat dari Pihak sekolah dan siswa. Direktur Pendidikan Sekolah Sahabat Alam, Dudut Unggi, menyampaikan terimakasih atas kunjungan tersebut, beliau menceritakan bahwa sekolah Sahabat Alam membangun filosofi bahwa belajar bisa di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Hal tersebut membuat siswa antusias dan aktif berpartisipasi menyambut kedatangan kunjungan ini. Beliau juga menekankan pentingnya program membaca nyaring dalam mengembangkan kemampuan membaca dan berbicara anak-anak. "Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap buku dan mengasah keterampilan komunikasi siswa," ujar Dudut.
Perwakilan Guru yang membaca nyaring yaitu Ibu Siti Nurhalija, Bapak Achmad Safaruddin, dan Ibu Farah Yumna melakukan praktik membaca nyaring dan membacakan cerita dengan penuh ekspresi dan intonasi yang menarik, mereka berhasil membawa para siswa masuk ke dalam dunia cerita yang penuh imajinasi. Suara-suara karakter dan adegan-adegan dalam cerita dihidupkan dengan cara yang membuat siswa-siswa tak beranjak dari tempat duduk mereka. Selain itu mereka juga mengajak para siswa untuk terlibat dalam kegiatan interaktif seperti menirukan suara binatang dalam cerita, menjawab pertanyaan seputar alur cerita, dan mendiskusikan pelajaran moral dari kisah yang dibacakan. Para siswa sangat antusias terhadap buku-buku yang dibacakan.
Guru Praktik Membaca Nyaring di hadapan para siswa
Seorang siswa TK B bernama Zeba mengatakan, "Aku suka sekali mendengar cerita tadi, suaranya seru, Aku ingin baca cerita yang lain lagi!" Komentar ini menggambarkan betapa kegiatan membaca nyaring telah berhasil menarik minat siswa terhadap buku dan cerita.
Di akhir kegiatan, Ihdinal Hikmatin, yang akrab di sapa Kak Dina, salah satu Tim Perpusnas RI yang juga merupakan Trainer Read aloud dari Komunitas Reading Bugs juga menyempatkan diri untuk memberikan evaluasi singkat kepada para guru mengenai teknik membaca nyaring yang efektif. Beliau menjelaskan bahwa membaca nyaring tidak hanya soal menyuarakan kata-kata, tetapi juga tentang menyampaikan emosi, "ciptakan suasana, dan libatkan audiens dalam cerita!" pesan Dina.
Foto Bersama Trainers dan Guru Sekolah Sahabat Alam
Kegiatan ini ditutup dengan pembagian bingkisan kepada siswa sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka. Dispursip Prov. Kalteng berharap kunjungan ini dapat menginspirasi siswa untuk lebih mencintai buku dan meningkatkan budaya literasi di kalangan generasi muda.
"Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan, karena anak-anak sangat antusias dan kami sebagai guru juga mendapat wawasan baru dalam mengajarkan membaca," kata Pak Achmad, salah satu guru di Sekolah Sahabat Alam.
Dengan keberhasilan acara ini, PLH Kadispursip Prov. Kalteng, Arthur Mukkun, saat menerima laporan di Ruang Kerjanya menyatakan akan berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program-program literasi yang mendukung pengembangan keterampilan membaca dan kecintaan terhadap buku di sekolah-sekolah lain di wilayah Palangka Raya. "Kami akan terus berupaya menyediakan akses yang lebih luas ke sumber daya informasi, menyelenggarakan berbagai program literasi yang inovatif, dan mendukung setiap individu dalam meningkatkan kemampuan membaca serta menulis mereka. Dengan ini, kami percaya dapat membangun masyarakat yang lebih cerdas dan berpengetahuan." tutup Arthur. (Shofia/Ft. Hsl)
Leave Your Comments