Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) adalah organisasi profesi yang menaungi profesi pustakawan di Indonesia. IPI merupakan wadah professional Pustakawan Indonesia yang memiliki tujuan meningkatkan profesionalisme Pustakawan Indonesia, Mengembangkan ilmu perpustakaan dokumentasi dan informasi, serta Mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian pustakawan untuk bangsa dan negara RI
“Perpustakaan dan Pustakawan memiliki peranan penting dalam penguatan literasi, Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalteng terus berusaha melayani penyediaan akses informasi dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sedangkan Penerbitan dan penulisan buku merupakan upaya pengelolaan dan pelestarian dokumen sebagai alat bukti serta akuntabilitas kinerja.” Kata Bapak PLT Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah, Luqman Alhakim.
Hal itu beliau sampaikan dalam sambutannya saat menjadi Keynote speaker pada kegiatan Webinar Penulisan dan Penerbitan buku yang diadakan oleh Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kalimantan Tengah, bekerjasama dengan Penerbit Nasional PT Raja Grafindo Persada atau yang lebih dikenal dengan Rajawali Pers. Senin, 09/08/21
Beliau berharap dengan dilaksanakannya kegiatan webinar ini dapat Membangun semangat menulis bagi Pustakawan hingga karyanya dapat terpublikasikan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat
Ketua PD-IPI Kalteng, Yose Hernando juga menyebutkan bahwa seorang pustakawan harus memiliki ketrampilan/kemampuan dalam menulis, dalam aktivitas sehari-hari terkait dengan profesinya pustakawan membutuhkan kemampuan ini, agar tugas dan tanggung jawabnya dapat diselesaikan dengan baik.
Kegiatan webinar ini menghadirkan Narasumber Senior editor dari PT Raja Grafindo, Monalisa, dan co-founder dari Pondok Penyuntingan, Windo Wibowo. Pada kesempatan ini Banyak sekali materi-materi yang disampaikan narasumber diantaranya bagaimana proses menulis, revisi dan menyunting sebuah buku, narasumber juga berpesan kepada peserta webinar untuk membantu memerangi buku bajakan dengan mencegah generasi Nol Literasi. Sebuah buku yang berkualitas dapat dijadikan sebagai obyek dalam menggerakkan motorik masyarakat dalam berimajinasi dan mengembangkan pemikirannya.
Kegiatan webinar ini diikuti puluhan peserta yang terdiri dari Pustakawan, anggota IPI, dan juga Pemerhati bidang literasi dari berbagai daerah. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai menulis dan juga cara menerbitkan nya di penerbit nasional, juga utk membangun semangat penulis sehingga karyanya dapat dipublikasikan.
Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati ranking ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Tentunya ini menjadi PR kita bersama bagaimana bisa menciptakan literasi yang berkualitas, ketersediaan literasi untuk para pembaca, dan juga meningkatkan minat baca. Membaca dan menulis dapat dijadikan sebuah budaya yang membawa pengaruh positif untuk pembangunan bangsa dan menciptakan SDM yang berkualitas.
Leave Your Comments